-Definisi Manajemen
Manajemen secara
umum merupakan proses perencanaan
,pengorganisasian,kepemimpinan dan untuk
mencapai suatu tujuan.
Dalam beberapa literature, istilah manajemen mengandung pengertian,yaitu :
Manajemen sebagai suatu proses
A.F.Stoner mengemukakan bahwa
manajemen merupakan suatu proses perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan
pengandalian upaya anggota organisasi dalam proses penggunaan semua sumber daya
untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen sebagai suatu kumpulan
orang (kolektivitas)
Kumpulan orang yang melakukan
aktivitas atau kegiatan manajemen dalam suatu badan tertentu.
-Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu
Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Seperti
yang telah dipaparkan diatas bahwa Manajemen memiliki definisi sebagai ilmu dan
seni ( Pengertian Manajemen Point B ) maksud dari Manajemen sebagai Ilmu dan
seni adalah bahwa Manajemen itu sendiri memandang di dalam mencapai suatu
tujuan diperlukan kerja sama yang baik dengan orang lain atau dengan kata lain
cara bagaimana untuk membuat seseorang untuk dapat diajak bekerjasama dalam
menjalankan suatu aktivitas atau kegiatan yang terorganisir,seni dalam
Manajemen itu sendiri adalah membentuk (make) atau menciptakan (create) manusia
yang lebih efektif dari yang sudah dan sedang mereka lakukan tanpa anda
sendiri. Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah
suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari
Mary Parker Follet ini mengandung
perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi
dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu
dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya
sendiri,karena pada dasarnya bahwa manusia itu adalah makhluk sosial dimana
manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan atau campur tangan dari orang
lain,itulah yang coba dipaparkan bahwa
Manajemen juga berperan sebagai suatu Ilmu dan seni.
2.MANAJEMEN
DAN MANAJER
-Tingkatan-tingkatan Manajemen :
a. Top Management
Top management disebut juga dengan manajemen puncak atau manajemen
eksekutif yaitu manajer yang
bertugas membuat kebijaksanaan umum atau bisa juga disebut manajer yang
kegiatan kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran daripada fisik. Manajemen
puncak terdiri atas anggota-anggota Board of manager (dewan redaksi) dan
pemimpin perusahaan.
beberapa tugas top management :
·
Menentukan sasaran dan
kebijakansanaan
·
Memberikan bimbingan
dan pengarahan
·
Menentukan standar
kerja
b. Middle Management
Disebut juga dengan manajemen menengah atau manajemen
administrasi yaitu manajer yang bertugas untuk mengembangkan
rencana-rencana operasi yang dibuat oleh manajer puncak.manajemen menengah
diantaranya adalah kepala-kepala bagian, serta kepala devisi dan kepala
seleksi, kegiatan kerja mereka biasanya antara pikiran dan fisik hampir
seimbang .
Beberapa tugas manajemen
menengah,diantaranya:
1. Menginterprestasikan dan menjelaskan
kebijaksaan-kebijaksanaan dari top management .
2. Memberikan perintah-perintah
terperinci .
c. Lower Management
Disebut juga dengan manajemen
pelaksana atau manajemen pengawas yaitu manajer yang bertugas melaksanakan rencana
yang dibuat oleh manajer menengah dan bertanggung jawab untuk mengawasi
pekerjaan setiap hari dan pekerjaannya lebih banyak menggunakan fisik daripada pikiran .
-Fungsi-fungsi Manajemen
a. Planning (perencana)
Perencanaan adalah
kegiatan-kegiatan yang menyangkut usaha membuat rencana, membuat suatu ikhtisar
terperinci mengenai segala sesuatu yang diperlukan untuk dikerjakan dan
bagaimana cara melaksanakannya dalam mencapai tujuan .
b.Organizing (pengorganisasian)
Proses penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuannya,sumber-sumbernya dan lingkungannya.
c. Actuating (menggerakkan)
Actuating adalah proses
menggerakkan atau mengarahkan bawahan agar
bekerja sesuai dengan pembagian kerja dan sesuai dengan struktur organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan .
d. Controlling (pengendalian)
Pengendalian adalah rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan,penyempurnaan dan
penilaian untuk menjamin agar tujuan dapat dicapai seperti yang telah ditetap
dalam perencanaan .
-Keterampilan-keterampilan Manajerial
A. Keterampilan Teknis
Keterampilan ini meliputi pemahaman dan kompetensi dalam aktivitas yang spesifik, khususnya yang berkaitan dengan suatu metode, proses, prosedur tertentu yang bersifat teknis. Ia melibatkan pengetahuan dan kemampuan analitis yang khusus dan mempunyai tahapan pemecahan masalah (troubleshooting) yang relative baku/standar. Dalam terminologi pelatihan, maka pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan (vocational dan on the job training) besar manfaatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan ini.
Keterampilan ini meliputi pemahaman dan kompetensi dalam aktivitas yang spesifik, khususnya yang berkaitan dengan suatu metode, proses, prosedur tertentu yang bersifat teknis. Ia melibatkan pengetahuan dan kemampuan analitis yang khusus dan mempunyai tahapan pemecahan masalah (troubleshooting) yang relative baku/standar. Dalam terminologi pelatihan, maka pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan (vocational dan on the job training) besar manfaatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan ini.
B. Keterampilan Inter-personal
Ini berhubungan dengan kemampuan
untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, memahami sudut
pandang dan perilaku atasan, rekan sejawat, dan bawahan terhadap suatu masalah
dan memposisikan dirinya secara proporsional. Seseorang yang mempunyai
kemampuan ini kiranya cukup sensitive terhadap keinginan dan motivasi orang
lain dalam kelompoknya sehingga dia dapat memperkirakan tindakan apa yang perlu
dan hasil yang yang diharapkan.
Keterampilan ini bisa juga
diklasifikasikan dalam :
(a) kepemimpinan dalam kelompok
sendiri (intra-group skill), dan
(b) keterampilan dalam mengelola
hubungan antar kelompok (inter-group skill).
Dalam ranah tingkat manajemen,
intra-group skill mempunyai peran dominan pada kelompok manajer dasar (first
line management) dan menengah (middle management),maka inter-group skill sangat
dirasakan penting peranannya pada manajer tingkat atas (higher level/top management).
Untuk mengembangkan sendiri
persepsi pribadinya terhadap aktivitas orang lain sehingga ia dapat:
· mengenali perasaan dan sentimen dalam situasi tertentu;
· mempunyai sikap terhadap pengalamannnya sendiri dan berusaha untuk belajar dari pengalaman itu;
· mengembangkan kemampuan untuk memahami apa yang ingin disampaikan seseorang melalui tindakan dan kata-kata mereka.
· mengenali perasaan dan sentimen dalam situasi tertentu;
· mempunyai sikap terhadap pengalamannnya sendiri dan berusaha untuk belajar dari pengalaman itu;
· mengembangkan kemampuan untuk memahami apa yang ingin disampaikan seseorang melalui tindakan dan kata-kata mereka.
C. Keterampilan Konseptual
Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk melihat suatu perusahaan/organisasi secara utuh, mengenali cara kerja dan ketergantungan bermacam-macam fungsi yang ada, dan lebih jauh lagi untuk memahami hubungan antara perusahaan/organisasinya dan industri, masyarakat, dan situasi ekonomi dan sosial secara umum.
Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk melihat suatu perusahaan/organisasi secara utuh, mengenali cara kerja dan ketergantungan bermacam-macam fungsi yang ada, dan lebih jauh lagi untuk memahami hubungan antara perusahaan/organisasinya dan industri, masyarakat, dan situasi ekonomi dan sosial secara umum.
Pada dasarnya keterampilan ini
lebih banyak melibatkan intuisi seorang manajer sehingga ia dapat memahami
gejala-gejala umum dan keterkaitan antar variabel-variabel elementer,
memberikan penekanan dan prioritas pola tindakan, serta dapat memperkirakan
kencenderungan dan probabilitas hasil dari tindakan yang akan dilakukan. Di
luar teknis pelatihan manajemen, prinsip ‘learning by doing’ sangat dirasakan
penting untuk mengasah keterampilan konseptual ini. Sedangkan pelatihan
manajemen strategi, pola promosi kepada karyawan untuk menduduki posisi lebih
tinggi dan melibatkan kerja antar kelompok juga merupakan beberapa upaya untuk
mengembangkan keterampilan ini secara lebih terstruktur.
3. EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
-Teori Manajemen klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas
di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan
faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil
pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu
perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula
halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam
arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain
sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan
dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil
penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang
menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi
prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari
tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara
efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan
dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of
labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1.
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2.
Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu
pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja,
untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja
terus menerus dalam tugasnya.
4.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu
mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan
pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
-Teori perilaku
Pencitraan Pribadi
Berbicara pencitraan tak lepas
dari preposisi seseorang atau organisasi terhadap citranya dimata public
sehingga melahirkan sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi public
terhadap pribadi selalu dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan positif
yang bisa membangun tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau branch
image sebuah organisasi.
Masalahnya sering kali terjadi
kalau citra membangkitkan kepura-puraan kita terhadap public. Sehingga seolah
anda melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan lipstick. Apa yang kita
lakukan hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda akan terlihat percaya
diri ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk memiliki citra anda
sehingga ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran anda pikirkan tentang
jenis pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap anda dengan respect
dan segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah pemposisian citra anda
terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan dan kemunafikan didalamnya
tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku sehingga semua orang akan
menangkap citra anda secara positif karena memang anda pantas mendapatkan
repect tersebut.
-Teori kuantitatif (Riset operasi
dan ilmu manajemen)
Riset operasi merupakan suatu
metode ilmiah yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan
hubungan-hubungan fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk
keperluan pengambilan keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah
baru untuk analisis kuantitatif.
Riset operasi tidak hanya
merupakan pengambilan keputusan model untuk memecahkan masalah, tetapi juga
memberikan sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada tingkat
bawah, menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset operasi
dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.
-Evolusi Teori manajemen
Perkembangan
teori manajemen untuk masa datang adalah :
a. Dominan
Salah
satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling berguna
b. Divergence
Setiap
aliran melalui jalur sendiri
c. Convergence
Aliran-aliran
dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur
d. Sintesa
Masing-masing
aliran berintegrasi
e. Proliferation
Adanya
kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi
Aliran
teori manajemen dapat dibedakan menjadi 6 yaitu :
Aliran
akuntasi manajerial
a. Aliran ekonomi manajerial
b. Aliran thesis organisasi
c. Aliran hubungan manusiawi dan
prilaku manusia
d. Aliran kuantitatif (Matematik
dan statistic)
e. Aliran teknis industri
Pemikiran
aliran manajemen terbagi 6 yaitu :
a. aliran operasional dan proses
manajemen
b. aliran empiric atau kasus
c. aliran prilaku manusia
d. aliran system social
e. aliran teori keputusan
f. aliran matematik
4. MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN
EKSTERNAL
-Definisi Lingkungan
Lingkungan menurut definisi umum
yaitu segala sesuatu disekitar subjek manusia yang terkait dengan aktifitasnya.
Elemen lingkungan adalah hal-hal yang terkait dengan : tanah, udara, air,
sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor
tersebut. Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen
lingkungan bisa diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan, dan menggerakkan sumber
daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan lingkungan
yang telah ditetapkan.
-Faktor-faktor Lingkungan Eksternal
Mikro dan Makro
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang
dihadapi oleh seorang manager. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan
berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil.
Ada dua macam faktor lingkungan, yaitu
1.Faktor Lingkungan Internal yaitu lingkungan yang ada didalam usahanya
saja.
2.Faktor Lingkungan Eksternal yaitu unsur-unsur yang berada diluar
organisasi, dimana unsure-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui
terlebih dahulu oleh manager, disamping itu juga akan mempengaruhi manager
didalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan
eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan ekonomi, paraturan pemerintah,
perilaku konsumen, perkembangan teknologi, politik dan lainnya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu :
a) Lingkungan eksternal mikro yaitu
lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang
terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbankan dan lainnya.
b) Lingkungan eksternal makro yaitu
lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi
perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial dan lain sebagainya.
5. Tanggung jawab social manajer
Tanggung jawab Sosial
Perusahaan atau Corporate Social Responsibility(selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya
(namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang
benar adanya pada post ini yang membahas tentang menajemen itu suatu langkah-langkah perencanaan yang dilakukan oleh manajer untuk pencapaiannya suatu tujuan .
BalasHapus