Pengertian
Motivasi Menurut Para Ahli - Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Menurut Sardiman 2006:73) motif
merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegaiatan untuk mencapai
tujuan.
Definisi
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1992:173).
Dalam Sardiman (2006:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
*Menurut
Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang
menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik
akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa
akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.
*Dimyati
dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara mengatakan bahwa siswa belajar karena didorong kekuatan
mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita
di dalam diri seorang terkadang adanya
keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap
dan perilaku individu dalam belajar.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak
didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin kelangsungan dan
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk
melakukan kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini
adalah pencapaian tujuan.
Fungsi
motivasi
Dalam
proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melaksanakan aktivitas
belajar. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha belajar bagi
para siswa. Menurut Djamarah (2002 : 123) ada tiga fungsi motivasi:
1.Motivasi sebagai pendorong perbuatan.
Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang
seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
2.Motivasi sebagai penggerak perbuatan.
Dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu
kekuatan yang tak terbendung,yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan
psikofisik.
Menurut
Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :
. Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
Menurut
Sardiman (2006:85) ada 3 fungsi motivasi :
*Mendorong manusia untuk berbuat, jadi
sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
*Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah
tujuan yang hendak dicapai
*Menyeleksi perbuatan yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan
dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Dengan
adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi maka siswa akan belajar dengan
baik dan prestasi belajar akan optimal.
Jenis
motivasi
Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2002:86) motivasi sebagai kekuatan mental individu
memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:
a. Motivasi Primer
Motivasi
primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar
tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Dimyati mengutip
pendapat Mc.Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan
perasaan subjektif dan dorongan mencapai kepuasan contoh mencari makan, rasa
ingin tahu dan sebagainya.
b. Motivasi sekunder
Motivasi
sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif
sosial, sikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti afektif,
kognitif dan kurasif, sehingga motivasi sekunder dan primer sangat penting
dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
Sifat
motivasi
Dalam
menumbuhkan motivasi belajar tidak hanya timbul dari dalam diri siswa tetapi
juga berasal dari luar siswa.Yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
(Dimyati dan Mudjiono, 2002:90).
a. Motivasi Intrinsik
Adalah
motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya
pengaruh dari luar individu. Contoh: seorang siswa mempelajari sebuah buku
pelajaran karena ia termotivasi untuk mengetahi isi atau bahan beripa
pengetahuan yang ia dapatkan.
b. Motivasi Ekstrinsik
Adalah
dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang
dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar, contoh: Ia
belajar karena terdorong oleh orang lain, karena takut mendapatkan hukuman.
Motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik sangat penting bagi siswa dalam proses
belajar, dengan timbulnya motivasi intrinsik dapat menimbulkan semangat belajar
yang tinggi. Motivasi ekstirnsik dapat berubah menjadi intrinsik tanpa disuruh
orang lain.Ia termotivasi belajar dan belajar sungguh-sungguh tanpa disuruh
oleh orang lain (Monks, dalam Dimyati, 2002:91).
Ciri-ciri
motivasi
Menurut
Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri
seseorang itu memiliki ciri-ciri :
- Tekun menghadapi tugas
- Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas
putus asa)
- Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah
- Lebih senang bekerja mandiri
- Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang
rutin
- Dapat mempertahankan pendapatnya
- Tidak cepat menyerah terhadap hal yang
diyakini
- Senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal.
Apabila
seseorang mempunyai ciri-ciri tersebut, berarti siswa mempunyai motivasi yang
cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika siswa memiliki
minat untuk belajar, tekun dalam menghadapi tugas, senang memecahkan soal-soal,
ulet dalam mengatasi kesulitan belajar.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi motivasi
Menurut
Max Darsono, dkk (2000:65) ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita
atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar.
b. Kemampuan belajar
Dalam
belajar dibutuhkan berbagai kemampuan.Kemampuan ini meliputi beberapa aspek
psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya
penghematan, perhatian, ingatan, daya pikir, fantasi.
c. Kondisi siswa
Siswa
adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa yang
mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan kondisi fisik, dan
kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani yang
terganggu, akan menganggu perhatian belajar siswa, begitu juga sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang
datang dari luar diri siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukuan hidup,
ketertiban pergaulan perlu dipertinggi
mutunya dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur
dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses
belajar mengajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah dan
bahkan hilang sama sekali. Misalnya keadaan emosi siswa, gairah belajar,
situasi dalam keluarga dan lain-lain.
f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa
Upaya
yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri dalam
membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik
perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain. Bila
upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa,
maka diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa.
Motivasi
mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun
siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna
memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Bagi siswa motivasi belajar
dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan
kegiatan belajar.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar