Pages

Kamis, 09 Oktober 2014

Makalah Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha garment



SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA GARMENT di Tanjung Pinang 


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi sangat penting artinya bagi setiap perusahaan dalam mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari karena dapat membantu pengambilan keputusan. Sistem informasi diterapkan dalam perusahaan bertujuan untuk menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan, menyajikan informasi guna mendukung operasi harian, dan menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan (stewarship).
Pada hakikatnya, akuntansi merupakan penerapan teori umum informasi terhadap masalah operasi yang ekonomik dan efisien. Akuntasi juga membentuk sebagian besar informasi umum yang dinyatakan secara kuantitatif. Dalam konsep sistem informasi akuntansi ini, akuntansi menjadi bagian dari sistem informasi umum dari suatu kesatuan yang beroperasi sekaligus menjadi bagian dari suatu bidang yang dibatasi oleh informasi.
Sistem informasi senantiasa mengalami perubahan besar dalam kehidupan suatu perusahaan. Perubahan-perubahan ini dimungkinkan karena sistem informasi beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam perusahaan itu sendiri atau dengan lingkungannya. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, bertambah pulalah jumlah pemakai informasi karena semakin banyaknya pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha dan serta pengambilan keputusan.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimananakah penerapan Sistem Informasi Akuntansi dengan efektifitas pengendalian  interna penjualan 

l2. Manfaat penelitian

Dalam menyusun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta dorongan atau motivasi bagi :

a. Bagi Kepentingan Ilmiah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi/pertimbangan bagi penelitian yang akan datang guna mengetahui penerapan Sistem Informasi Akuntansi dengan efektifitas pengendalian  interna penjualan
 b. Bagi Kepentingan Terapan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam mengambil langkah-langkah kebijakan di bidang Sistem Informasi Akuntansi.



BAB II
PEMBAHASAN

Sistem informasi akuntansi
Menurut Hopwood yang diterjemahkan oleh puspitawati bahwa system informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya  seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data-data lainnya ke dalam informasi . informasi tersebut dikomunikasikan kepda para pembuat keputusan .

Dari definisi diatas dapat  disimpulkan bahwa kumpulan seumber daya manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data informasi untuk pengambilan keputusan oleh manejemn.

Unsur-unsur system informasi akuntasnsi menurut Romney :
1.     Sumber daya manusia
2.    Prosedur-prosedur
3.     Data tentang proses bisnis
4.     Software
5.    infrastruktur organisasi

Penjualan
Penjualan merupakan salah satu sumber pendapatan  utama perusahaan . jika semakin besar aktifitas npenjualan disuatu perusahaan maka akan semakin besar pula pendapatan yang akan diterima oleh peruahaan . menurut dowes dalam junaidi “ penjualan adlah pendapatan yang diterima ditukarkan dengan barang atau jasa yang dicatatat  untuk suatu periode akuntansi tertentu baik atas dasar  kas atau dasar aktual “.

Hakikat Penjualan
Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil dilihat dari kemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akan dapat mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan diperoleh perusahaan. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, dan menunjukan pertumbuhan perusahaan.

Pengendalian Internal 

Pengendalian Internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi perusahaan , manajemen dan personel lainnya yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal terkait dengan tercapainya tujuan tersebut :
1.     realibilitas pelaporan keuangan
2.    Efektifitas dan efesiensi operasi
3.    Kesesuaian dengan peraturan dan regulasi yang berlaku

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal adalah rencana atau kebijakann sebuah organisasi dan metode bisnis yang digunakan untuk menjaga serta mengamankan aset .
Unsur-unsur pengendalian internal :
a.    Lingkungan pengendalian
b.    Aktifitas pengendalian
c.    Penilaian resiko
d.    Informasi dan komunikasi
e.    Monitoring

KEGIATAN  UTAMA  USAHA

Aktivitas yang dilakukan swakarya indah busana maupun karwikarya wisma berupa pemotongan , pengukuran ,penjahitan ,pengobrasan dan pnenyempurnaan . teknologi atau mesin jahit yang dipakai sudah menggunakan tenaga listrik sehingga dapat mempermudah dan mempercepat produksi serta menghasilkan pakaian yang berkualitas tinggi . hal ini sangat penting bagi usaha ini  agar permintaan terus meningkat dari dalam maupun luar negeri . pasaran dariusaha ini meliputi took-toko .
Kebijakan perusahaan garment
Dalam menentukan kebijakan penjualan  manajemn perusahaan harus mampu mengatasi factor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan pasar,modal dan kondisi organisasi .
Salah satu kebijakan manajemen . usaha untuk mencapai penjualan maksimal yaitu dengan menetapkan kebijakan-kebijakan :

1.     harga kemeja ditetapkan berdasarkan jenis ,ukuran dan kualitas.
2.    Penjualan dilakukan secara hitungan kodi atau lusin .
3.    4. Penjualan kredit ditetapkan jangka waktu pembayaran satu bulan .

HUBUNGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI dengan Efektifitas Pengendalian Internal Penjualan

System informasi akuntansi penjualan yang diterapkan pada perusahaan garment di tanjungpinang .Kegiatan operasional usaha khususnya pada aktifitas penjualan pada swakarya busana dan karwikarya tidak terlepas dari peranan system informs akuntansi dalam menunjang efektifitas pengendalian internal penjualan yang digunakan mandjemn dlam mengelolah penjualan perusahan untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien .
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan . system informasi akuntansi yang ada pada usaha garment di tanjungpinang telah baik . hal ini dari  diterapkannya unsur-unsur SIA sebagai berikut :

a.sumber daya manusia
untuk menjalankan kegiatan operasional khususnyadalam penerimaan tenaga kerja . akan dilakukan penyeleksian tes serta diberi pelatihan agar memiliki  pengetahuan di bidang garment 

b. prosedur-prosedur
prosedur yang digunakan usaha ini adalah aktivitas penjualan tunai maupun kredit  . prosedur  yang membentuk system penjualan adalah perosedur penerimaan pesanan ,penyiapan barang ,penyerahan barang,pembayaran tunai .prosedur yang telah memenuhi syarat untuk membentuk system informasi akuntansi penjualan .syarat-syarat yang telah dipenuhi :

1.     Dapat dipahami
Informasi yang dihasilkan dari system dapat diphami oleh pengguna informasi
2.    Relevan
System tersebut relevan untuk dapat digunakan dalam pengambilan keputusan .
3.     Kendala
Informasi yang dihasilkan dari system tersebut memiliki kualitas andal serta dapat dipertanggung jawabkan
4.     Dapat dibandingkan
Menghasilkan laporan yang dapat diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya .  
data tentang proses bisnis data yang digunakan usaha ini seperberasal dari formulir-formulir penjualan .
5.    infrastruktur teknologi informasi
sudah menggunakan computer,telepon dan jaringan internet .

Efektifitas pengendalian internal penjualan yang diterapkan pada usaha
Efektifitas pengendalian internal penjualan yang diterapkan pada usaha suah mencerminkan pengendalian yang efektif dan efisien . hal ini dapat dilihat dari dilaksanakannya unsur :
a.    lingkungan pengendalian
b.    telah dilakukan secara efektif . hgal ini dapat dilihat dari faktir-faktor  sebagai berikut :
1. Integrasitas dan nilai etika
2. kebijakan dan pelatihan SDM
3. struktur organisasi
4. aktifitas pengendalian
5. informasi dan komunikasi




III
PENUTUP
KESIMPULAN :
Hhubungan system informasi akuntansi penjualan dengan efektifitas pengendalian penjualan pada usaha garment menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara  keduanya . maka dengan demikian pelaksanaan system informasi akuntansi penjualan yang baik akan menghasilkan efektivitas pengendalian internal penjualan yang baik juga .

Saran :
Sebaiknya usaha ini lebih ditingkatkan  kemampuan tenaga kerjanya melalui program pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan yang terlibat dalam aktifitas penjualan .  agar dalam melakukan proses pengolahan data dapat menggunakan peralatan yang lebih efektif dan efesien .khususnya untuk bagian administrasi dan pemasaran .











Sumber :              jurnal.umrah.ac.id

Selasa, 07 Oktober 2014

PerbedaanSIA dan SIM serta Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen



PERBEDAAN SIA DAN SIM 


Perbedaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM) bisa dilihat dari masing – masing tujuan atau fungsinya,
berikut ini adalah penjelasannya lebih lanjut :

Perbedaan sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen 

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI :


  1. SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan  informasi  keuangan, lebih kepada keuangan , pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. 
  2. SIA yang efektif bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.- SIA tersebut menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas masalah-masalah yang lain. 
  3.  SIA mencakup pengendalian untuk memasiktikan keamanan dan ketersediaan data organisasi.


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN :

  •  SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi.

  •  SIM berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan serupa.

  •   SIM Sub-unitnya didasarkan area fungsional dan tingkatan manajemen











AKUNTANSI KEUANGAN DAN AKUNTANSI MANAJEMEN 

Akuntansi dalam bisnis dan dinamika perusahaan, mempunyai peran yang sangat penting terutama untuk memberikan informasi keuangan sebagai pendukung pengambilan keputusan. Berbagai macam kepentingan, keputusan, dan penggunaan informasi keuangan dalam perusahaan menyebabkan berkembangnya ilmu Akuntansi, informasi keuangan yang dihasilkan bukan hanya terbatas pada penyediaan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen saja, namun sebagai alat pendukung pengambilan keputusan di masa datang, peramalan laba, hingga akuisisi dan merger. Meskipun perkembangan Akuntansi sebagai disiplin ilmu begitu luas namun secara garis besar Akuntansi dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Kedua tipe tersebut muncul karena dinamika perusahaan yang bertemu dengan disiplin ilmu Akuntansi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna informasi keuangan yang berbeda. Pengambil keputusan yang berbeda, memerlukan informasi keuangan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen terletak pada:

a)    Pemakai Laporan Akuntansi dan tujuan mereka
b)     Lingkup Informasi
c)     Fokus Informasi
d)     Rentang Waktu
e)     Kriteria bagi informasi Akuntansi
f)      Sifat informasi

Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan, karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara itu, tujuan masing-masing pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan, singkatnya para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.

Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih berbentuk ringkasan (summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan.

Ditinjau dari fokus informasi, Akuntansi Keuangan berfokus pada informasi masa lalu (historical). Akuntansi Keuangan menggambarkan suatu bentuk pertanggungjawaban dana yang sebelumnya dipercayakan oleh para penyedia dana dari pihak luar perusahaan kepada manajemen perusahaan.

Dari segi rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan yang kurang fleksibel dan hanya mencakup jangka waktu tertentu, seperti misalnya periode satu tahun (annual), periode setengah tahun (interim), periode satu kuartal, atau periode satu bulan.

Untuk kriteria bagi informasi Akuntansi Keuangan, merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim atau berterima secara umum. Prinsip-prinsip tersebut merupakan hasil dari perumusan organisasi yang berwenang seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pengawas  Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai hasil dari tuntutan pemakai laporan keuangan yang berasal dari pihak luar perusahaan. Pemakai laporan keuangan dari pihak luar perusahaan tidak mempunyai pengetahuan langsung tentang praktik dalam perusahaan, laporan keuangan merupakan satu-satunya media komunikasi antara pihak luar dengan manajemen, karena itu laporan keuangan dari Akuntansi keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk laporan keuangan agar pengguna laporan keuangan dari pihak luar dapat membandingkan berbagai laporan keuangan dari beberapa perusahaan yang berbeda sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan tentang hubungan yang akan diambil dengan perusahaan di masa datang.

Sifat informasi dari Akuntansi Keuangan memerlukan tingkat ketepatan yang tinggi, objektif, dapat diuji kebenarannya, dan juga akurat, karena para pemakainya adalah pihak-pihak dari luar perusahaan yang menggunakan laporan keuangan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Untuk mendapatkan tingkat ketepatan tersebut perusahaan terkadang menggunakan jasa dari pihak ketiga yang bebas dari kepentingan apapun untuk memberikan pendapat tentang laporan keuangan perusahaan, yaitu auditor.

Akuntansi Manajemen

Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan pertanggungjawaban dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar perusahaan, laporan keuangan atau hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan informasi keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para pemakai laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.

Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi, bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.

Dalam fokus informasi, Akuntansi Manajemen cenderung berorientasi pada masa yang akan datang, karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang, namun untuk sumber informasi yang akan diolah bisa bervariasi, mulai dari biaya-biaya di masa lalu (historical cost), biaya sekarang (current cost) atau biaya masa datang (future cost).

Untuk Rentang waktu, Akuntansi Manajemen menyediakan rentang waktu yang jauh lebih fleksibel dibandingkan Akuntansi Keuangan, hal ini terjadi karena tuntutan dari manajemen perusahaan yang harus membuat keputusan-keputusan penting dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, baik yang bersifat terstruktur, semi-terstruktur, hingga tidak terstruktur. Rentang waktu yang diberikan bisa berupa harian, mingguan, bulanan, atau bahkan hingga periode 10 tahun.

Kriteria bagi informasi Akuntansi Manajemen tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, selama itu memberi manfaat bagi pihak manajemen perusahaan, baik itu dalam hal pengukuran, ataupun perhitungan. Dalam Akuntansi manajemen, praktik-praktik yang telah terbukti berhasil dan bermanfaat pada suatu perusahaan kebanyakan akan ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain yang kemudian akan menyebar luas dalam dunia industri. Selain itu, pada Akuntansi Manajemen tidak ada organisasi ataupun undang-undang yang mengatur praktik-praktiknya, selama itu bermanfaat untuk manajemen perusahaan maka perusahaan akan terus menggunakan praktik-praktik tersebut.

Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang akan membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan kebijakan perusahaan, baik untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebijakan dalam perusahaan selalu menyangkut masa yang akan datang. Maka dari itu Akuntansi Manajemen tidak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu saja yaitu akuntansi, namun juga mengambil disiplin ilmu dari manajemen untuk mengatasi dan mengatur sumber daya dan waktu perusahaan, selain itu Akuntansi Manajemen juga menggunakan disiplin ilmu psikologi sosial ketika melakukan estimasi, perkiraan dan peramalan untuk penjualan produk, pengendalian sumber daya manusia. Akuntansi Manajemen sering mengumpulkan informasi-informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan dan bersifat taksiran karena pengambilan keputusan selalu menyangkut tentang masa yang akan datang.





















Sumber :

  • http://dillahexclusive.blogspot.com/2012/10/perbedaan-sia-dan-sim.html?m=1

  • http://sijenius.wordpress.com/2013/05/03/perbedaan-akuntansi-keuangan-dan-akuntansi-manajemen/